BOD DAN KELIMPAHAN PLANKTON
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI AIR TAWAR
‘’ BOD DAN KELIMPAHAN PLANKTON”
OLEH
Wahyu Budiharti
1004114238
Manejemen Sumberdaya Perairan
LABORATORIUM LIMNOLOGI
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2011
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Praktikum Biologi Air Tawar ini dengan judul “BOD dan Kelimpahan Plankton” sebagai salah satu syarat untuk mengikuti praktikum selanjutnya
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen, asisten yang telah berperan dalam membantu penulisan laporan praktikum Limnologi ini, dan tidak lupa juga penulis ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang membantu penulis dalam pembuatan laporan praktikum ini.
Penulis menyadari dalam pembuatan laporan ini masih banyak kekurangan baik itu dalam segi isi maupun penulisannya, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.
Pekanbaru, November 2011
Wahyu Budiharti
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Waduk merupakan danau buatan menurut Mader,2004. Waduk atau danau buatan adalah genangan air yang terjadi akibat pembendungan aliran air atau sungai yang bersifat bukan alami.pada suatu aliran sungai mengakibatkan terjadinya perubahan dari ekosistem perairan mengalir (lotik) menjadi ekosistem perairan tergenang (lentik). Perubahan ekosistem ini dapat pula mempengaruhi kehidupan biota perairan sungai asalnya.
Waduk juga merupakan suatu bentuk perairan tawar yang tergenang dan mempunyai tingkat kesuburan perairan yang dipengaruhi oleh partikel-partikel dari luar (allochthonous) dan dari alam (autochthonous). Waduk ini di bentuk dengan cara membendung aliran sungai sehingga dikenal adanya tipe-tipe waduk serbaguna (multi purposereservoir),waduk irigasi (irrigation reservoir) dan waduk lapangan (field reservoir) yang dinyatakan oleh Suwignyo,1981.
Sumber air waduk ini adalah air yang mengalir dan meresap dari catchman area yang ada disekitarnya, karena tidak ada aliran sungai yang masuk ke waduk ini (Nurdin et al, 1996).
1.1. Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dari praktikum Biologi Air tawar ini adalah untuk mengetahui parameter-parameter kualitas air dan oksigen terlarut pada air kolam dan mengetahi kelimpahan planktonnya, sedangkan manfaat yang dapat diperoleh dari praktikum Biologi Air Tawar ini adalah menambah wawasan tentang perairan tawar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
(Sihotang dalam Syukur, 2002) menyatakan bahwa waduk dapat dikatakan sebagai bentuk perairan yang teletak antara perairan sungai dan danau tetapi waduk sangat berbeda dengan danau dimana waduk merupakan perairan lentik (tergenang) sedangkan sungai merupakan perairan mengalir (lotik).
Waduk adalah wilayah yang digenangi oleh badan air sepanjang tahun serta dibentuk atau dibangun atas rekayasa manusia. Waduk dibangun dengan cara membentuk aliran sungai sehingga arus sungai tertahan sementara dan menggenangi bagian Daerah Aliran Sungai (DAS) atau watershide yang rendah.
Sachlan (1980) mengemukakan bahwa plankton adalah organisme yang dapat bergerak dengan cilia dan flagel tetapi tidak mempunyai daya menentang arus, sifat plankton yang khas dapat melayang karena aktif mengatur berat badannya agar sama dengan medium hidupnya.
Plankton sebagai organisme yang sangat kecil mempunyai ukuran 0,45 µm yang tak tampak oleh mata telanjang dan tersebar luas di perairan tawar dan laut. Plankton ini terdiri dari plankton hewani (zooplankton) dan plankton nabati (fitoplankton). Dalam struktur piramida makanan, fitoplankton sangatlah penting karena menempati posisi sebagai produser primer (Siagian, 2000).
Fitoplankton yang hidup di perairan tawar terdiri dari phylum Chlorophyta (alga hijau), Cyanophyta (alga biru), Euglenophyta , Phyrophyta (alga coklat) dan chrysophyta (alga kuning terdiri dari kelas Bacillariophyceae), Xanthophyceae dan Chrysophyceae) (Sachlan 1980).
BAB III
BAHAN DAN METODE
3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum Biologi Air Tawar dilaksanakan pada tanggal 12 dan 14 November 2011. Pukul 11.00-13.00 bertempat di Laboratorium Limnologi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau Pekanbaru.
3.2. Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam praktikum Biologi Air Tawar yaitu ; MnSO4, NaOH KI, Thiosulfat, air sampel dan amilum. sedangkan alat yang digunakan yaitu ; botol erlenmenyer, pipet tetes, gelas ukur dan botol BOD.
3.3. Metode Praktikum
Metode yang digunakan dalam praktikum Biologi Air Tawar yaitu metode secara langsung, dimana para praktikan mengambil sampel secara langsung di lapangan.
Untuk pengamatan BOD langsung turun ke lapangan (kolam). Dengan mengambil air sampel di kolam, dan setelah itu dilakukan pengamatan di Laboratorium Limnologi.
Setelah melakukan pengamatan dilanjutkan dengan menghitung kelimpahan plankton dengan menggunakan rumus kelimpahan plankton.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Adapun hasil yang diperoleh dari praktikum Biologi Air Tawar ini adalah :
- BOD
1) Pengenceran Air Sampel
Cara kerja:
- Pengambilan sampel air dilakukan di kolam BDP waduk faperika UNRI
- Air sampel lalu diencerkan sebanyak 5 kali dengan penambahan air aquades
- Lalu diairasi selama 5menit dengan menggunakan airator,
- Kemudian sampel dibagi menjadi 2 botol yaitu: botol terang yang akan dititrasi dan botol gelap yang akan di inkubasi selama 3 hari. Botol gelap ditutup dengan kantong plastik bewarna hitam.
- Air sampel dibotol terang kemudian di titrasi dengan 1ml MNSO4 (tidak boleh ada gelembung udara) sehingga bewarna kuning keruh dan terdapat endapan coklat.
- Setelah itu ditambahkan 1ml NaOHKI sambil dikocok hingga bewarna kuning pekat sehingga endapan hilang
- Difiksasi dengan larutan H2SO4 hingga air sampel bewarna orange keruh.
- Dipindahkan kedalalam gelas ukur sebanyak 50ml dituangkan kedalam tabung erlemenyer dan dimasukkan larutan Tiosulfat sambil dikocok hingga air sampel bewarna kuning muda.
- Setelah itu dimasukkan 1 tetes amilum sambil dikocok hingga warnanya menjadi biru pekat.
- Kemudian di titrasi lagi dengan Tiosulfat sambil dikocok hingga bewarna bening.
- Jadi tiosulfat yg digunakan seluruhnya adalah 1,8ml.
- Sedangkan air sampel yang di botol gelap yg inkubasi selama 3 hari tersebut dikeluarkan dari plastiknya dan dimasukkan kedalam botol erlemenyer
- Air sampel tersebut ditetesi H2SO4 pekat hingga bewarna bening
2) Perhitungan Kelimpahan Plankton
Dik: -Perhitungan menggunakan metode sapuan
-Air yg disaring 100liter
-Luas cover glass 18X18 cm
-Air yg tersaring 125ml
-1 sapuan= 18X1,78
Dit: N= ............???
Jawab:
Kelimpahan Plankton
N = n x A x C x 1
B D E
= n x 324 mm x 125 ml x 1
320,4 mm 0,04 ml 100
= n (40500 / 128,6)
= 31,60 = 32
1.2 Pembahasan
Keberadaan plankton sangat mempengaruhi kehidupan di perairan karena memegang peranan penting sebagai makanan bagi organisme air. Dalam struktur piramida makanan, fitoplankton sangatlah penting karena menempati posisi sebagai produser primer. Pada awalnya penelitian plankton di laut hanya untuk memenuhi keingintahuan para peneliti akan aneka jenis biota tersebut, namun pada masa kini plankton di anggap sebagai sebagai salah satu unsur penting dalam ekosistem bahari baik positif maupun negative bila dilihat melalui kaca mata manusia. Kelimpahan plankton dinyatakan secara kuantitatif dalam jumlah sel/liter (Boney, 1975).
Fitoplankton sebagai produser primer yg mempunyai peran sangat penting sebagain penghasil bahan organik dari anorganik via klorofil dan bantuan sinar matahari sedangkan zooplankton menjadi makanan yg cukup baik bagi larva-larva ikaan perbedaan ini banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti arus, kekeruhan, kedalaman, sifat fisik dan kimia perairan (Arinardi, 1976)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat simpulkan bahwa setiap lokasi yang dijadikan tempat pengambilan sampel yang diambil berbeda-beda memiliki kondisi perairan pada kolam Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan parameternya berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena ada atau tidaknya organisme yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi parameter kualitas air pada perairan kolam tersebut.
5.2. Saran
Saran yang dapat diberikan pada praktikum ini adalah jika dalam mengerjakan pengamatan tersebut pada saat pengambilan air sampel tidak boleh ada gelumbung udara agar oksigen terlarut yg terkandung didalam air sampel tersebut dapat diketahui.
DAFTAR PUSTAKA
Anonimus, 1992. Limnologi Analisis Kualitas Air. IPB, Bogor, 122 hal.
Asnawi, S. 1986. Pemeliharaan Ikan dalam Keramba. PT. Gremedia. Jakarta. 27 Hal.
Boney, 1975. Water Quality in Warmwater Fish Pond. Auburn University Experiment Station. Alabama. 309 p.
Hadiwigeno, 1990. Petunjuk Praktis Pengelolaan Perairan Umum bagi Pembangunan Perikanan. Anonimus, 1992. Limnologi Analisis Kualitas Air. IPB, Bogor, 122 hal.
Nurdin, S., E. Sumiarsih., A. Harnalin., Zulkarnaini., S. Harahap. 1996. Hubungan Pola Penyebaran MPT dengan Produktivitas Primer di Waduk Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau Pekanbaru. Lembaga penelitian Universitas Riau, Pekanbaru. 42 hal.
Siagian, M. 2000. Diktak Penuntun Mata Kuliah Ekologi Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. (Tidak diterbitkan).
Sihotang . C. 1988. Diktat Limnologi II. Fakultas Perikanan . Universitas Riau. Pekanbaru. 54 halaman. (tidak diterbitkan).
Suwignyo, P. 1981. Kosep Pengelolaan Perikanan di waduk dalam perceding Seminar Perikanan Perairan Umum 19-21 Agustus 1981. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. PUSLIT BANGKAN. Jakarta 5 hal.
Belum ada Komentar untuk "BOD DAN KELIMPAHAN PLANKTON"
Posting Komentar